WWW.NEWSSKRI.COM, Tangsel-Kampung Konservasi Rimbun di Jalan H Jamat, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), memiliki salah satu fasilitas baru sebagai Kampung Inggris. Keberadaan fasilitas ini ditujukan untuk membangun kualitas masyarakat, khususnya warga Tangsel.
Pengelola Kampung Konservasi, Gusri Efendi mengungkapkan kampung Inggris kedepannya akan menyerupai Kampung Inggris di Pare, Kediri, Jawa Timur dan bahkan dirinya optisimistis bisa lebih baik lagi.
“Akan kita ‘pindahkan’ Pare (Kampung Inggris di Kediri) ke sini, Insyallah ke depan kita akan hadirkan guru-gurunya, nanti ada pembina dari psikolog. Setiap rumah nanti setiap rumah ada penginapannya, dan bahkan lebih bagus dari Pare,” paparnya.
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany saat mengunjungi Konservasi Rimbun, Minggu (22/10/2017) kemarin, menyambut baik keberadaan Kampung Inggris tersebut.
“Saya sangat menyambut baik tempat seperti ini, berinovasi dan berkreatif sesuai dengan apa yang saya harapkan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa ini menjadi ruang terbuka publik untuk masyarakat Tangsel untuk dapat memberikan pilihan sebagai tempat-tempat destinasi edukasi seperti yang saat ini ada.
“Dengan English Village ini, mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan dan menjadi kebiasaan bagi anak-anak kita, tentunya bermanfaat bagi semuannya,” katanya.
Airin menyatakan, dengan hadirnya English Village di Tangsel bisa ditambahkan sasarannya lantaran pembelajaran bahasa Inggris bukan hanya diperuntukan bagi anak-anak melainkan juga orangtuanya untuk ikut mendidik anaknya.
“Mungkin nanti ibu-ibunya di English Village ini dibantu diberikan keterampilan berbahasa asing dan yang penting ada penyeleksian, lantaran tidak seperti anak-anak, orangtua memiliki kemampuan belajar yang sedikit lambat dan perlu orang yang benar-benar punya kemampuan dan kemauan,” jelasnya.
Kampung Konservasi Ribun merupakan sebuah wahana baru ekowisata yang berada di Kota Tangerang Selatan tepatnya berada di Jalan Masjid, Kampung Buaran, Serpong- Kota Tangerang Selatan, mengangkat konsep alam terbuka berupa pertanian dan perkebunan.
Gusri Efendi kembali menyebutkan, terdapat tiga kegiatan yang disuguhkan oleh Kampung Konservasi ini, salah satunya adalah Sekolah alam Rimba, Pengolahan sampah Rimbun, dan Trading Sayuran Caping Biru. Sekolah alam Rimba merupakan sekolah yang dikhususkan bagi pelajar tingkat SD dan SMA untuk lebih mengenal tentang agribisnis dan agriindustri.
“Selain mengenalkan tentang agribisnis dan agriindustri, sekolah alam Rimba memaksimalkan dalam pengenalan dan pemanfaatan alam terbuka, seperti cara bercocok tanam, pengolah sampah organik, yang mengolah sampah organik menjadi kompos organik, sehingga dapat di manfaatkan dalam Trading Sayuran di Kampung Konservasi ini,” ujarnya.
Ia juga menerangkan bahwa Kampung Konservasi ini dibangun dari bulan Agustus 2016, adapun aktifitas di kampung ini sudah mulai berjalan, seperti proses belajar bahasa Inggris bagi anak-anak di wilayah sekitar dan konservasi tanaman yang sedang berjalan.
“Sekarang ada 51 anak dari RT 04/RW03, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong. Pengajarnya saat ini baru 5 orang, nanti akan bertambah seiring berjalannya kampung ini,” jelasnya. (al)
