Jakarta,newsskri.cm.
Majelis Ulama Indonesia menggelar halal bihalal pada hari Kamis, 18 Mei 2023 dimulai semenjak pukul 18.00 sampai 20.30 WIB di Hotel Bidakara, Jakarta. Karena bertepatan dengan tahun politik, kegiatan ini mengundang ketua umum partai politik.
Selain itu, undangan yang akan hadir berasal dari Dewan Pertimbangan MUI, Pimpinan Harian MUI, Pimpinan Komisi, Badan, dan Lembaga (KBL) MUI dan disiarkanaran secara live di Youtube Official TV MUI.
Dari pantauan awak media acara halal bihalal dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Perwakilan Baznas, Pimpinan Ormas Islam, Pimpinan Organisasi Kepemudaan, Majelis Agama tingkat pusat, dan Kementerian terkait.
Ketua Panitia halal bihalal MUI, KH Cholil Nafis, menyampaikan bahwa halal bihalal ini akan dijadikan momentum konsolidasi umat. Sebagai bagian terbesar bangsa, konsolidasi umat ini sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
“Istilah halal bihalal atau silaturahmi pasca Ramadhan ini menjadi momentum baik untuk konsolidasi,” ujar dia, Kamis (18/05/2023) di Jakarta.
Dan halal bihalal bisa mempererat persatuan dan kesatuan umat di tengah panasnya konstelasi dan dinamika politik. Dia menilai hajatan pemilu selama ini kerap membelah persatuan umat. Karena itu, kegiatan halal bihalal ini menjadi penting untuk dilaksanakan.
“Kontelasi politik terus bergerak dan menghangat, kita melihat bagaimana persaingan calon, kita ingin persaingan itu dalam bingkai memajukan umat dan bangsa, ” kata dia.
Huga Wakilnya Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud dalam sambutannya mengatakan, budaya adat ini sebagaimana halal bihalal itu berawal dari sebuah pikiran yang bersumber daripada ajaran agama di hati masyarakat bangsa Indonesia diadakan setiap tahun.
“Alhamdulillah, bangsa dan negara ini mempunyai budaya yang negara lain tidak punya yaitu budaya kumpul seluruh kompnen seluruh bangsa seperti halal bihalal. Apalagi sekarang ini sudah masuk tahun politik, muncul banyak pidato-pidato, kritik-kritik, dan pendapat-pendapat politik yang mungkin bisa berbeda-beda. Untuk meminimalisir terjadinya gesekan dan konflik akibat perbedaan politik perlu kumpul duduk bareng agar Indonesia tetap aman, sejuk dan damai serta tidak terpecah belah,” tuturnya.
Marsudi Syuhud lebih lanjut mengharapkan menjelang persiapan pemilihan umum serentak seluruh Indonesia tetap guyub rukun, aman nyaman, dan gembira serta tidak ada yang golput.
“Ayo bareng-bareng kita pilih pimpinan, pilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR. Karena semuanya itu adalah sesungguhnya kita melaksanakan ajaran agama. Jadi hindari saling mencaci maki, dan tidak boleh menjelek-jelekkan orang serta hindari persaingan yang tidak sehat,” pungkasnya.(red(