Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pertemuan Teknis KTT dan PJO Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara Seluruh Indonesia Tahun 202422 November 2024

Saturday, 23 November 2024 | November 23, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-23T10:58:55Z



Jakarta, newsskri. Com

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Teknis Tahunan Kepala Teknik Tambang (KTT) dan Penanggung Jawab Operasional (PJO) Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara Tahun 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center 2 (14/11).

Saat membuka acara, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Tri Winarno berpesan agar KTT dan PJO memanfaatkan momen tersebut sebagai sarana pembelajaran, menyusun langkah antisipatif, dan rencana strategi dalam peningkatan kinerja kaidah teknik pertambangan yang baik. Pemerintah akan terus mendorong pengelolaan kaidah teknik pertambangan yang baik, menjadi gerakan yang diinternalisasi oleh perusahaan pertambangan dan perusahaan jasa pertambangan.

 “Implementasi kaidah teknik pertambangan yang baik diharapkan menjadi budaya dalam pengelolaan operasional pertambangan”, papar Tri.

Acara kali ini mengangkat tema “Peningkatan Kinerja Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik untuk Mewujudkan Indonesia Maju dan Berkelanjutan”.  Pertemuan menitikberatkan hasil evaluasi kinerja pada tahun 2024 dan upaya perusahaan pertambangan mineral dan batubara serta perusahaan jasa pertambangan, guna meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.

Pada sesi diskusi, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Hendra Gunawan menyampaikan hasil evaluasi penerapan dan antisipasi tantangan kaidah teknik pertambangan yang baik. Selaku Kepala Inspektur Tambang, Hendra menguraikan penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik meliputi teknis pertambangan, konservasi mineral dan batubara, keselamatan pertambangan, pengelolaan lingkungan dan reklamasi serta pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang bangun, pengembangan, dan penerapan teknologi pertambangan.

Hendra menekankan, “Penerapan tersebut untuk mewujudkan pertambangan mineral dan batubara yang memberikan manfaat optimal dan berkelanjutan untuk bangsa dan negara”.

Hendra mengajak para pemangku kepentingan untuk bersinergi dan berkolaborasi bersama untuk meningkatkan penerapan good mining practice secara umum, agar terus menjadi budaya di industri pertambangan minerba di Indonesia

Pada kesempatan ini Ditjen Minerba juga memberikan Penghargaan Inovasi Keteknikan dan Lingkungan Aspek Keselamatan Pertambangan kepada sembilan badan usaha:

<!--[if !supportLists]-->a.    <!--[endif]-->PT Freeport Indonesia

<!--[if !supportLists]-->b.    <!--[endif]-->PT Agincourt Resources

<!--[if !supportLists]-->c.    <!--[endif]-->PT Semen Indonesia Site Tuban

<!--[if !supportLists]-->d.    <!--[endif]-->PT Kaltim Prima Coal

<!--[if !supportLists]-->e.    <!--[endif]-->PT Borneo Indobara

<!--[if !supportLists]-->f.     <!--[endif]-->PT Berau Coal

<!--[if !supportLists]-->g.    <!--[endif]-->PT Pamapersada Nusantara

<!--[if !supportLists]-->h.    <!--[endif]-->PT Bukit Makmur Mandiri Utama

<!--[if !supportLists]-->i.      <!--[endif]-->PT Putra Perkasa Abadi

Lima badan usaha peraih penghargaan juga berbagi pengalaman terkait implementasi kaidah teknik pertambangan yang baik. KTT PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Wudi Raharjo menyampaikan Implementasi Good Mining Practice (GMP) Aspek Teknis Pertambangan. KTT PT Agincourt Resources, Rahmat Lubis menguraikan tentang Implementasi GMP Aspek Konservasi Minerba. KTT Adaro Indonesi, Denny Widihatmoko menjelaskan tentang Implementasi GMP Standardisasi dan Usaha Jasa.

Implementasi GMP Aspek Perlindungan Lingkungan Pertambangan dipresentasikan oleh KTT PT Borneo Indobara, Riadi Simka Pinem. Terakhir, KTT PT  Berau Coal Ferry Indra memberikan paparan tentang Implementasi GMP Keselamatan Pertambangan.

Di samping pembahasan teknis, para KTT dan PJO juga mendapat penguatan karakter dari Jamil Azzaini selaku Trainer Leadership. Jamil menyampaikan KTT harus memliki sikap kepemimpinan yang baik dan memiliki kemampuan berkomunikasi yang mumpuni, sehingga KTT dapat secara bijak memposisikan diri dengan baik antara kepentingan negara dan perusahaan.

Pertemuan ini merupakan bentuk aktualisasi misi Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara untuk meningkatkan pembinaan, pengawasan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan pertambangan mineral dan batubara secara berdaya guna, berhasil guna, berdaya saing, berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan.

Kegiatan yang berlangsung secara fisik dan daring ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Ditjen Minerba, Koordinator Inspektur Tambang (KorIT) dari seluruh Indonesia, serta para KTT perusahaan pertambangan mineral dan batubara dan PJO perusahaan jasa pertambangan. (Sf). 

×
Berita Terbaru Update