BOGOR ,newsskri.com
Salah satu priya pengusaha kain batik di wilayah Kecamatan Parungpajang Kabupaten Bogor Jawa barat mengalami penurunan omset, akibat dampak usahanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun 2022
Perusahaan kain batik tersebut beridiri pada tahun 1995 dan mulai beroprasi pada tahun 1997. Namun, dampak kenaikan BBM tahun 2022 ini omsetnya menurun sudah dua bulan, pada Rabu (12/10/2022)
Peria yang berusia 45 tahun. Ahtyong dirinya meneruskan usaha orang tuanya mulai pegang usahanya pada tahun 2005
Usahanya memiliki tujuh pabrik, dan saat ini yang sedang beroperasi berjalan itu hanya lima pabrik, "ujar peria (45) tahun
Ahtyong mengatakan pada tahun 2022 ini sangat turun derastis, kalu semenjak masa pandemi Covid-19 masing mending dikit-dikit ada. Dampak kenaikan BBM tahun 2022 ini sangat lah lesu.
Mungkin dipengaruhi dari Kurs harga atau nilai tukar valuta atau mata uang sebuah negara dengan valuta atau mata uang dari negara lain.
Bayer produk hasilnya tersebut di kirim ke Negara Malaysia dan Kamboja makanya produknya ke Malaysia dan Kamboja,"kata salah satu pengusaha batik tersebut
Lebih lanjut Ahtyong mengatakan hanya saja produk lokal baru masuk ke Tanah Abang itupun hanya sedikit, Itupun hayang satu tahun dua kali saja. Kecuali ke Malaysia dan Kamboja itu rutin. (Hari).