Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PERUBAHAN TUJUAN DARI PEMBENTUKAN AWAL DALAM ORGANISASI KEMASYARAKATAN

Tuesday 3 January 2023 | January 03, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-01-03T12:00:13Z


Ditulis Oleh:
Osama Al Fatah Nurdin

Diberitakan sebelumnya, video pernyataan Nazwa Sihab saat berbicara di Mata Nazwa, dengan judul “Cemas Karena Ormas” beberapa waktu lalu. Video berdurasi 1 jam 10 menit 35 detik tersebut diunggah di channel Youtube, “Narasi Newsroom”.

Dalam video itu, Yorrys Raweyai (Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Pemuda Pancasila) menjelaskan mengapa ormas Pemuda Pancasila tersinggung oleh pernyataan Junimart Girsang, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, yang merendahkan status Pemuda Pancasila dan meminta Kemendagri untuk membubarkan ormas Pemuda Pancasila.
Menurutnya, seluruh anggota Pemuda Pancasila pasti tersinggung dengan pernyataan Junimart dan mempertanyakan motif dibalik pernyataan tersebut. Maka dari itu, menurutnya wajar saja seluruh anggota Pemuda Pancasila meminta Junimart agar minta maaf kepada ormas Pemuda Pancasila.

Selaras dengan berita diatas bahwa Organisasi Kemasyarakatan (disingkat Ormas) adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan norma-norma yang ada.

Namun tujuan dari pembentukan ormas itu sendiri berubah seiring perkembangan zaman yang disebut bahwa ormas (Organisasi Masyarakat) bertujuan untuk menampung aspirasi dan kepercayaan masyrakat yang bertujuan untuk pembangunan negeri, tetapi sekarang Ormas terbentuk untuk kepentingan pribadi dan kepentingan politik. Ketika melihat jauh kedalam, tentunya hal ini bukanlah suatu yang baru terdengar. 

Ormas ditunggangi sebagai alat politik sudah menjadi rahasia umum, bahkan masyarakatpun sudah paham dengan wacana ini. Wacana ini makin tampak Ketika memasuki masa pemilu. Ormas selalu menjadi rebutan bagi Partai Politik demi meraih jumlah suara. 

Pada masa pemilu para Partai Politik mendatangi ormas-ormas yang berpangaruh di masyarakat contohnya Pemuda Pancasila dengan imingan janji-janji kemashlatan. 

Tentu dengan imbalan suara yang harus disumbang ormas terhadap Partai Politiknya agar menjadi pemenang dalam pemilu itu. Hal ini memang lumrah terjadi didalam Politik Indonesia karena bersandar pada asas politik.

Dalam studi kasus bahwa ormas terbagi menjadi beberapa jenis yang pertama organisasi kemasyarakatan Agama, organisasi kemasyarakatan Adat dan Budaya, dan organisasi kemasyarakatan Nasional. Menurut jenisnya tujuan dan fungsi dari masing masing ormas tentu berbeda beda, dari ormas agama itu bertujuan untuk menampung aspirasi-aspirasi masyarakat yang berkaitan dengan agama dan juga untuk menegakan aturan-aturan agama yang dilanggar, namun terkadang organisasi masyarakat yang berdalih agama bersikap sewenang wenang terhadap masyarakat dan tidak membedakan agama, seperti contoh dibulan Ramadhan ormas islam melakukan Razia terhadap rumah makan yang buka disiang hari dengan melakukan penutupan secara paksa terhadap rumah makan tersebut, itu tidak selaras dengan fakta yang ada bahwa di Indonesia itu terdapat bermacam-macam agama, yang tidak melakukan kewajiban berpuasa dibulan Ramadhan. 

Itu menjadikan tidak adanya keadilan terhadap seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan berdasarkan agama yang dianutnya dan itu menimbulkan sikap intoleransi terhadap agama minoritas. 

Lalu ntuk organisasi kemasyarakat Adat dan Budaya bertujuan agar keanekaragaman budaya di Indonesia terkoordinir dan tidak hilang seiring perkembangan zaman, namun kenyataanya ormas Adat dan Budaya tidak lagi memiliki tujuan berdasarkan norma yang ada. 

Organisasi kemasyarakat yang berdasar adat dan budaya malah beralih fungsi menjadi ormas mayoritas dikampung asalnya dan menjadi sewenang wenang terhadap masyarakat perantau atau orang yang tidak lahir di daerah tersebut, itu menimbulkan problematic yang berkepanjangan seperti contoh organisasi masyarakat Adat dan Budaya di daerah tertentu membuat aturan berdasarkan budaya dan norma didaerah tersebut dan aturan itu bertentangan dengan orang-orang asing yang tidak besar disitu, itu menjadikan masyarakat asing tersebut mendirikan juga ormas atas dasar solidaritas sesuai dengan tempat kelahirannya, pada akhirnya terjadi ketidakselarasan diantara masing-masing ormas yang membuat masyarakat yang tergabung terdalam ormas tersebut menjadi korban. 

Jenis yang terakhir dari organisasi kemasyarakatan yaitu yang berdasarkan nasional bertujuan untuk mengembangkan dan memperkuat rasa nasionalis terhadap anggota maupun masyarakat Indonesia untuk NKRI. 

Namun itu berbanding terbalik dengan fakta yang ada bahwa ada beberapa oknum yang memakai embel-embel ormas berdasarkan rasa nasionalis melakukan Tindakan – Tindakan diskriminatif terhadap masyarakat, contohnya terhadap pedagang kaki lima yang lahan dagangannya diakui sisi oleh ormas dan berkewajiban untuk membayar iuran, itu bertentangan dengan tujuan pembentukan organisasi masyarakat tersebut karena apabila berdasarkan rasa nasionalis maka ormas tersebut tidak diperbolehkan untuk melakukan Tindakan-tindakan yang bersifat subjektif atau menguntungkan bagi satu pihak secara definisi bahwa nasionalis adalah rasa cinta terhadap bangsa atau negaranya sendiri yang secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa masyarakat itu sendiri adalah bagian dari bangsa Indonesia, maka dari itu hal-hal yang berkaitan dengan organisasi masyarakat yang berlandas nasionalis harus memiliki dampak positif atau menguntungkan bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah tertentu dan mungkin masyarakat secara menyeluruh didalam bangsa Indonesia.

Beberapa kasus yang saya temukan juga bahwa sering sekali terjadi pembentukan ormas secara mendadak di daerah pedalaman yang terdapat proyek pembangunan dengan mengatasnamakan Organisasi Masyarakat disekitar proyek tersebut, mereka bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan meminta imbalan dan pekerjaan dengan dalih keamanan. 

Mereka tidak secara resmi membuat Organisasi Masyarakat yang berdasarkan hukum, itu membuat masyarakat lainnya menjadi ikut-ikutan untuk membuat Organisasi Masyarakat dadakan yang tidak berlandaskan hukum yang jelas demi keuntungan pribadi. 

Dalam kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa kepentingan ormas tidak lagi untuk kesejahteraan masyakarat dan yang lebih membuat prihatin ormas itu sendiri merugikan terhadap masyarakat, yang membuat definisi dari ormas atau organisasi masyarakat tidak terealisasikan dengan baik. Masyarakat tidak lagi membedakan ormas dari jenisnya dikarenakan seluruh hal yang mengatasnamakan ormas Sebagian besar  membuat kegaduhan yang menjadikan masyarakat resah.

Dibuktikan dengan adanya beberapa ormas yang dibubarkan atas dasar laporan masyarakat tentang pergerakan yang dilakukan ormas itu sendiri, dan kepercayaan masyarakat menurun seiring waktu dikarenakan beberapa kejadian atau fenomena yang terjadi di Indonesia terhadap ormas-ormas tersebut. sebagai warga negara yang baik seharusnya masyarakat yang terkoordinir dalam suatu perkumpulan atau yang biasa disebut sebagai organisasi kemasyarakatan harus bisa membuat keadaan di Indonesia menjadi aman dan damai.(hari)
×
Berita Terbaru Update