Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

REFLEKSI AKHIR RAMADHAN

Monday 18 May 2020 | May 18, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-05-19T03:15:38Z

Oleh : NANA SUANDANA, S.AB, M.Si 

Nana Suandana, S.AB, M.Si, Pemerhati Fenomena Sosial


 “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (Qs : Al Baqarah : 183).

Puasa adalah sarana atau perintah agama Islam yang dilaksanakan oleh seluruh Umat Islam di dunia, puasa tidak hanya sebatas menggugurkan kewajiban atau melaksanakan ritual semata. Akan tetapi, dari perintah puasa tersebut terdapat dampak positif dengan kesalehan sosial, seperti menumbuhkan saling tolong – menolong, kebersamaan, berbagi/sedekah dan juga tumbuhnya rasa kasih sayang. Selain itu banyak juga muncul rasa toleransi, empati, dan rasa persaudaraan antar manusia.

Juga, terdapat perasaan sama-sama lapar, haus, dan makan di waktu yang sama (buka puasa dan santap sahur). Puasa juga membuat manusia memiliki rasa empati dan kebersamaan tanpa membedakan latar belakang budaya, jabatan, dan profesi.

Puasa (saum) menurut Bahasa arab adalah “menahan dari segala sesuatu”. Seperti menahan makan, minum, dan menahan berbicara yang tidak bermanfaat, seperti mencaci maki, melaknat, berprasangka tidak baik, berbohong, fitnah, dan perbuatan tercela lainnya.

Pada hakikatnya martabat dan derajat manusia adalah tergantung pada kesanggupannya untuk mengendalikan diri. Dalam kondisi puasa itulah manusia harus mampu mengendalikan lisan dan juga perbuatannya. Sehingga derajat sebagai manusia yang didunia ini diberikan amanah sebagai Khalifah (pemimpin) untuk semua makhluk ciptaan Sang Kholiq tidak dirusak oleh perbuatan manusia itu sendiri.

Apabila manusia mampu memanage (mengatur), mengendalikan hawa nafsunya seperti nafsu makan dan birahi. Maka dimungkinkan manusia akan dengan mudah bisa mengendalikan nafsu yang lain (serakah, sombong, kikir, iri, dengki, menggunjing, melaknat, dll).
Didalam ibadah puasa juga terdapat tujuan yang akan diraih. Yaitu ; (1). Meningkatkan taqwa; dengan berpuasa dibulan Ramadhan sebulan penuh, manusia di janjikan Sang Kuasa akan ditingkatkan derajat ketaqwaannya. (2). Mengendalikan hawa nafsu. (3). Melipat gandakan pahala. (4). Mensukuri segala nikmat dari Sang Pemilik Jagat Raya.

Nilai Sosial Puasa Ramadhan

Salah satu tujuan dan makna ibadah puasa adalah terciptanya manusia/insan (muttaqien) pribadi yang bertakqa, didalam muttaqien, ada 2 (dua) dimensi, yaitu kesalehan Individu dan kesalehan sosial.
Dalam berpuasa kesalehan individu adalah dimana setiap individu menjalani setiap perintah seperti sholat, zakat, sedekah, haji, dll. Dan menjauhi segala larangan dalam agama islam, seperti tidak saling mencaci maki, melaknat, menggunjing, konflik, sombong, gibah, dll.

Kesalehan sosial, adalah dimana setiap ibadah yang dilakukan oleh individu harus berdampak positif atau memberikan manfaat pada diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain, dimana setiap manusia/insan dapat meningkatkan taqwa, mengedalikan hawa nafsu, dan menciptakan nilai tolong – menolong, kasih sayang, kebersamaan, empati dan persaudaraan sesama manusia.

Dipenghujung Bulan Suci Ramadhan 1441 H ini semoga kita semua senantiasa bisa memaknai hakikat dari Puasa (saum) dengan cara terus manjaga diri dari perbuatan yang tidak baik, seperti : Berprasangka buruk kepada orang lain, fitnah, iri, dengki, gibah dan perbuatan negatif lainnya. Selain itu juga kita memohon kepada Sang Pemilik Hati kita untuk senantiasa terus dijaga Lisan dan Perbuatan kita supaya ada dijalan yang baik, saling membantu dalam segala kesulitan dan kebaikan, mejaga silaturahmi, toleransi, empati, husnudzon, qona’ah, sedekah/berbagi rezeki dan perbuatan baik lainnya.
×
Berita Terbaru Update