Serang,newsskri.com
Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Banten menyampaikan tanggapan resmi menyikapi dinamika di tingkat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pasca keputusan Syuriyah PBNU yang memberhentikan Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf.
Dalam rilisnya Rois Syuriah PWNU Banten , KH. Ahmad Syatibi Hambali, menekankan pentingnya menjaga kondusivitas jam’iyyah serta tidak terburu-buru menyimpulkan atau membentuk opini yang dapat memperkeruh keadaan.
"PWNU Banten memahami bahwa situasi ini merupakan dinamika internal organisasi. Kami mengajak seluruh warga NU, khususnya di Provinsi Banten, untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menunggu perkembangan selanjutnya dari lembaga syar’i PBNU,” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa PWNU Banten berpegang pada prinsip tawadhu’ dan tasamuh dalam menyikapi persoalan organisasi, serta menghormati mekanisme sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU serta Perkum PBNU.
“NU adalah organisasi besar. Setiap keputusan harus ditempatkan dalam koridor konstitusi jam’iyyah. Karena itu kami menghindari sikap tergesa-gesa, termasuk dalam memberikan penilaian terhadap keputusan yang beredar,” lanjutnya.
PWNU Banten juga mengimbau agar seluruh pengurus PCNU, MWC, ranting, badan otonom, dan lembaga NU di wilayah Provinsi Banten tetap fokus pada pelayanan umat dan agenda-agenda sosial keagamaan yang sudah berjalan.
“Saat ini yang paling penting adalah menjaga persatuan warga NU. Apa pun perkembangan selanjutnya, kami percaya bahwa para masyayikh dan ulama di PBNU memahami apa yang terbaik bagi keberlangsungan organisasi,” tutup Rois Syuriah yang juga di kenal dengan sebutan Abah ibing.
Rilis ini disampaikan sebagai bentuk klarifikasi sekaligus penyejuk informasi agar warga NU di Provinsi Banten mendapatkan panduan sikap yang jelas di tengah simpang-siurnya informasi di ruang publik.(safril).



Tidak ada komentar:
Posting Komentar