LAHAT,newsskri.com
Setiap Pukul 18.00 wib Ribuan angkutan Batubara mulai melintas di jalan lintas Sumatera mulai dari Desa Manggul hingga Ke Desa Muara Lawai kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat sepanjang 32 km, truk truk tronton tersebut dengan muatan Batubara beban 32 tonase, pemandangan ini setiap hari kira lihat milik pengusaha Lahat, ada 5000 angkutan Batubara melintas di jalan umum setiap hari mulai pukul 18.00 wib, keluar dari mulut tambang.
Truk Batubara ini membikin kemacetan setiap melintas di jalan umum, belum lagi mogok, rusak dijalan dikarenakan truk pembawa petikemas sudah tidak layak lagi berjalan, faktor tahun pembuatannya yang memang harus dikandangkan ujar " Aminuddin
Truk angkutan Batubara yang melintas di jalan ada berplat nomor polisi dari luar daerah Sumatera Selatan patut ditertibkan dan dilakukan uji kelayakan seperti KIR oleh pihak Dishub Lahat, atau Dishub Provinsi Sumsel Selatan, sebagai penyumbang PAD Kabupaten Lahat.
Disamping itu belum lagi dampak Debu Batubara akibat angkutan Batubara yang melintas setiap malam, sehingga berdampak kesehatan bagi masyarakat yang pemukimannya di pinggir jalan sambung " Aji
Sementara itu Bambang MD warga Desa Sirah Pulau, Kecamatan Merapi Timur masalah Debu Batubara menjadi momok yang menakutkan bagi warga merapi, akan menimbulkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
Pemerintah Daerah dan Pemprov Sumsel bertanggung jawab untuk mencari solusi agar dampak Debu Batubara bisa terselesaikan masalah klasik ini tidak pernah Tuntas, kami harapkan pemimpin kedepan bisa menuntaskan angkutan Batubara dan Debu Batubara yang terus didemo oleh emak emak masalah Debu Batubara dan angkutan Batubara yang bikin macet setiap hari ucap " Bambang.MD Ketua PD IWO Lahat,
Kami harapkan pemimpin kedepan bisa menuntaskan permasalahan ini baik Debu Batubara serta angkutan Batubara tidak melintas dijalan umum lagi tahun 2024 menggunakan jalan alternatif " tandasnya (Bambang MD)
