Tanggamus. Newsskri.com.
Bantuan DAK 2022 Proyek pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang telah menghabiskan anggaran miliar di Pekon Tugu Papak Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus Lampung hasilnya hingga kini belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, alias mubajir dan di duga terkesan asal jadi.
Pasalnya, anggaran yang dikucurkan mencapai 1,4 Miliar yang bersumber dari DAK 2022 dalam proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tersebut disinyalir dilaksanakan tanpa ada pengkajian detail engineering design (DED), yang berfungsi untuk menjamin kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan keterjangkauan yang di kenal dengan standar kriteria 4k.
DED ini juga bertujuan untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan, metoda konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang yang terlibat dan untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan.
Sebagaimana di jelaskan dalam Permen PUPR No. 27 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang bertujuan untuk menyediakan pelayanan Air Minum dalam rangka menjamin hak rakyat atas Air Minum, terwujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga yang terjangkau, tercapainya kepentingan yang seimbang antara Pelanggan dan Penyelenggara, tercapainya penyelenggaraan Air Minum yang efektif dan efisien untuk memperluas cakupan pelayanan air minum.
Nampak jelas terlihat saat Pewarta melakukan observasi di lapangan proyek Dana DAK 2022 yang menelan anggaran Rp. 1,4 m lebih tersebut tidak memberikan manfaat yang berarti dan sangat jauh dari yang di harapkan. Minggu (28/05/2023).
Anggaran yang bernilaian miliaran tersebut untuk pengadaan pipa besi, paralon pvc dan galian sepanjang kurang lebih 4 kilometer serta bayar jasa atau upah.
Sumber air dari pembangunan spam tersebut hanya menyodet dari bak penampung air Pamsimas yang sudah ada, sehingga air tidak mengalir ke pipa besi yang berukuran 4 inchi.
Salah satu warga Pekon setempat yang namanya minta untuk tidak di publis menuturkan pembangunan air bersih Spam di Tugu Papak tidak memberikan manfaat dan jauh dari harapan karena sampai saat ini airnya tidak mengalir.
"Sampai sekarang airnya ngak ngalir pak, ini tidak memberikan manfaat," tutur warga.
Warga yang lain juga ikut menambahkan kalau air bersih ini airnya tidak mengalir sehingga warga sebagai pengguna hanya dapat air dari Pamsimas itupun airnya tidak mencukupi untuk masyarakat.
"Air dari bak ke pipa besi tidak mengalir, ini air yang ngalir dari Pamsimas itu juga ngak cukup apalagi kalau musim kemarau," tambah warga.
Dalam pantau pewarta pada Minggu (28/05/2023) pemasangan sambungan pipa besi setiap jembatan dan gorong gorong tidak di pasang bagel dan air valet.
Hal yang sama juga terjadi dalam pembangunan air bersih Spam tahun 2022 di Pekon Karang agung Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus.
Di mana dalam pengerjaan pemasangan pipa besi dari sumber air tidak menggunakan penyangga dan setiap jembatan maupun gorong-gorong juga tidak di pasang bagel dan air valet.
Dalam pemasangan pipa besi di pinggir tebing yang tinggi tidak di pasang penyangga bahkan tampak terlihat pipa besi sudah agak melengkung karena menahan beban berat.
Berdasarkan keterangan salah satu narasumber yang berharap namanya untuk di rahasiakan mengatakan proyek spam di 2 Pekon bahkan ada 11 proyek spam di wilayah Tanggamus di suplai oleh salah satu orang dan di duga itu semua terjadi di 11 (sebelah) Pekon di Kabupaten Tanggamus.
Dari data yang di himpun Tim (red*) di lapangan sumberdana yang dikucurkan untuk penyediaan sarana air bersih terdapat 8 (Delapan) Pekon di Kabupaten Tanggamus,
Anggaran tahun 2022 di antaranya :
1. Pekon Tugu papak nilai pagu Rp. 1.500.000.000
2. Pekon Karang agung nilai pagu Rp. 750.000.000
3. Pekon Kerta nilai pagu Rp. 1. 200.000.000
4. Pekon Dadapan nilai pagu Rp. 800.000.000
5. Pekon Sri menganten nilai pagu Rp. 1.500.000.000
6. Pekon Badak nilai pagu Rp. 1.043.000.000
7. Pekon Kiluan Negeri nilai pagu Rp. 1.015.000.000
Dari pihak dinas PUPR belum bisa di konfirmasi hingga berita ini di terbitkan.
Hanapi.