Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Rudy Susmanto Akan Koordinasi Dengan GTRA Kabupaten Bogor Selesaikan Konflik Agraria di Kecamatan Rumpin

Saturday 25 March 2023 | March 25, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-25T13:06:21Z

BOGOR,newsskri.com

Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Bogor Fraksi Partai Gerindra Rudy Susmanto, menerima audiensi dari koordinator Forum Masyarakat Desa (FMD) Kecamatan Rumpin Junaedi Adhi Putra, di Nusantara Polo Club, di Jalan Kp. Kranji No : 44, Ciriung, Kecamatan Cibinong, Jum'at Siang (24/03/2025).

Rudy Susmanto menegaskan, berkas pengaduan masyarakat sudah diterima dan ia akan mendorong konflik agraria di Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor sampai selesai.

"Terima kasih kepada Koordinator FMD kang Junaedi sudah melaporkan hal ini, saya akan terus mendorong konflik agraria antara TNI AU Lanud (Lapangan Udara) Atang Sandjaya (ATS) atas tanah seluas 1000 Ha di Desa Sukamulya, dan akan berkoordinasi dengan GTRA (Gugus Tugas Reforma Agraria) Kabupaten untuk dapat menyelesaikan konflik ini sampai selesai," tegas Rudy Susmanto.

Konflik agraria ini berawal dari klaim sepihak TNI AU (Angkatan Udara) Cq. ATS atas tanah seluas 1000 Ha di Desa Sukamulya dengan dalih warisan dari kolonial Jepang. 

Atas klaim tersebut AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) mendaftarkan lahan seluar 1000 Ha kedalam Inventaris Kekayaan Negara (IKN) pada 2009. 

Sementara luas Desa Sukamulya 1070 Ha, dan sudah diduduki oleh masyarakat sejak sebelum Indonesia merdeka dan sudah diregistrasi dalam buku tanah di Desa (C Desa) bahkan sudah ada yang bersertifikat.

Junaedi Adhi Putra selaku koordinator Forum Masyarakat Desa (FMD) Sukamulya menerangkan bahwa atas konflik agraria tersebut, telah membuat kehidupan dan ketentraman masyarakat terganggu karena adanya intimidasi. 

"Personil TNI AU Cq. ATS dilapangan kerap melakukan tindakan intimidasi kepada masyarakat terutama kepada mereka yang sedang melakukan usaha pembangunan diatas lahannya, bahkan, di Lapangan Personil TNI AU bersikukuh bahwa tanah tersebut merupakan aset Negara/TNI AU yang tidak boleh dikelola diatasnya, meskipun klaim tersebut tanpa menunjukan alat bukti kepemilikan tanah yang sah menurut peraturan pertanahan di Indonesia."

"Bahkan, salah satu tindakan personil ATS di Lapangan merampas kunci gerbang bangunan milik Ibu Erni yang terletak di Kampung Cibitung Desa Sukamulya pada Rabu (19 Januari 2022), juga pemasangan plang secara sepihak diatas tanah-tanah warga di beberapa titik. Dan terakhir pemasangan plang sepihak di tanggal 13 Maret di Kp. Cibitung, Rancagaru dan Parigi," terang Junaedhi Adhi Putra.

Konflik agraria ini sudah ada upaya penyelesaian melalui verifikasi bersama pada 2012 lalu. Dari verifikasi tersebut diketahui bahwa tanah TNI AU di desa Sukamulya ada sekitar 75 Ha dengan rincian berdasarkan SK Mentri agraria yang diperkuat SK. Bupati Bogor seluas 36,6 Ha, berdasrkan pembebasan paksa tahun 2006 - 2007 seluas 24 Ha, water training sekitar 5 Ha dan pembebasan tahun 2012 seluas 10 Ha. 

Junaedi mendesak pihak ATS untuk tidak mengarahkan personilnya untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat memicu konflik lebih luas, sampai persoalan konflik agraria ini mendapat kepastian yang jelas bagi semua pihak. 

"Karena ini tindakan fisik dan sudah sangat meresahkan masyarakat, In Sya Allah dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi dengan Kemenhan untuk bisa mengakomodir insitusi TNI AU di Desa Sukamulya," desaknya. (Hari).
×
Berita Terbaru Update