Bogor,newsskri.com--- 9 November 2021. Kondisi Devi (16) semakin memburuk pasca terlindas truk tambang di sekitaran Cicangkal desa Tamansari kecamatan Rumpin kabupaten Bogor. Devi mengalami luka berat dibagian paha kiri setelah kendaraan yang ditumpanginya terserempet truk tambang di depan SPBU Cicangkal pada Rabu 19 Agustus 2020 lalu.
Sempat dioperasi dan menjalani perawatan di RS Eka Hospital 10 hari,di RSUD Kabupaten Tangerang 9 bulan dan RD Karya Medika Kota Bogor 10 hari, akhirnya Devi dirawat dirumah oleh keluarga karena keterbatasan biaya yang diberikan pihak pengelola truk tambang.
Junaedi Adhi Putra ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT) saat kunjungan ke kediaman Devi bersama dengan HMR dan MWC NU kecamatan Rumpin (9-11-2021) mengatakan bahwa kecelakaan seperti ini merupakan resiko yang tidak dapat dihindari ketika truk tambang beroperasi diatas jalan yang sama dengan aktivitas masyarakat. Menurutnya di beberapa lokasi seperti Gunung Sindur dan Parung panjang sudah diberlakukan jam operasional bagi truk tambang sebagai upaya mengurangi dampak buruk dari truk tambang seperti lakalantas. Namun tidak demikian di kecamatan Rumpin. Truk masih bebas beroperasi bahkan di jam padat.
Menurut Junaedi, kondisi yang dialami Devi merupakan tanggung jawab bersama terutama mereka yang berpenghidupan dari adanya operasi tambang di Rumpin. Untuk itu AGJT mengajak warga Rumpin khususnya untuk bahu membahu memastikan Devi dapat sembuh kembali.
" Memang bukan perkara mudah. perlu kesadaran semua pihak untuk mengurangi resiko kecelakaan akibat operasi truk tambang maupun menyelesaikan persoalan yang ditimbulkan seperti pengobatan ananda Devi ini".
Sementara Ibnu Sakti Mubarok ketua Himpunan Mahasiswa Rumpin (HMR) menyatakan pihaknya akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan aksi kemanusiaan beberapa waktu kedepan yaitu melakukan penggalangan bantuan guna biaya pengobatan Devi.
Ibnu Juga berharap kedepan tidak ada lagi warga Rumpin yang mengalami nasib seperti Devi. Dan menurutnya hal seperti ini sebenarnya dapat dicegah sejak awal, jika saja semua pihak memiliki kesadaran bahwa ini jalan umum, bukan jalur khusus tambang.
Untuk saat ini, pihaknya dan juga AGJT sudah berkoordinasi dengan pihak KTSK kecamatan agar mengkoordinasikan kepada dinas sosial supaya devi dapat terus mendapat perawatan medis sampa benar-benar dinyatakan aman dan layak untuk tinggal di rumah.
" Untuk saat ini yang terpenting adalah penanganan Devi secara medis, dan kami sudah komunikasi dengan pihak kecamatan. Mudah-mudahan besok sudah bisa di bawa ke RS, untuk hal lainnya kita akan fikirkan kedepan. Dan kami (AGJT dan HMR) akan menggandeng semua pihak untuk melakukan penggalangan dana beberapa waktu kedepan untuk memastikan kebutuhan Devi dan keluarga selama proses perawatan dapat terpenuhi". Pungkas Ibnu.(hari)