“Brigade akan dibentuk terdiri dari 45 orang dari unsur PNS TNUK,” demikian dikatakan dia kepada wartawan pada Kamis 5 Juli, di ruang kerjanya, Kantor Balai TN. Ujung Kulon, Labuan.
Lebih lanjut Untung mengatakan, saat ini sudah terbentuk kelompok relawan yang namanya kelompok ‘Masyarakat Peduli Api (MPA) Badak Kulon’ dengan jumlah anggota 30 orang. Pembentukan MPA Badak Kulon berdasarkan Surat Keputusan Bersama Kepala Balai TN. Ujung Kulon Nomor: SK.37/T.12/TU/Peg/05/2017 dan Camat Sumur Nomor: 117-Kec.SMR/V/2017. Tentang Penetapan Anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Badak Kulon Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
“Tiga puluh orang anggota MPA Badak Kulon yang terbentuk itu direkrut dari masyarakat dua desa, Desa Kertajaya dan Desa Kertamukti,” kata untung.
Secara geografis kawasan TN. Ujung Kulon itu disanggah oleh dua wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cimanggu, sehingga praktis masyarakat Desa Kertajaya dan Desa Kertamukti adalah masyarakat desa penyangga kawasan hutan, memiliki aksesbilitas yang tinggi terhadap hutan, dapat lebih mudah dan cepat untuk melakukan pemadaman api jika terjadi kebakaran.
Meskipun secara kenyataannya, masih kata Untung, peristiwa buruk macam kebakaran itu terbilang jarang terjadi di kawasan TN. Ujung Kulon, bahkan sejak 2 tahun belakangan ini sudah tidak ada kebakaran. Tapi pihaknya tetap harus memperkuat sistem pengaman kawasan, salah satu macam pengamanan yang cukup penting adalah pasukan pemadam kebakaran hutan.
“Pembentukan Brigade Pengendalian kebakaran Hutan (Bripdalkarhut) dinilai cukup penting. Brigade akan selalu dilibatkan pada tiap kegiatan patroli pencegahan kebakaran. Brigade juga akan menjadi pengendali kelompok MPA Badak Kulon jika dalam situasi mengatasi kebakaran,” kata Untung. (Tim.Red)
