Suasana kebersamaan dan semangat melestarikan adat akan sangat terasa di Nagari Lasi sepanjang bulan September hingga Oktober 2025 mendatang. Masyarakat Nagari Lasi akan menyelenggarakan perhelatan akbar "Alek Batagak Gala Pangulu Urang Sapuluah," sebuah prosesi adat untuk mengukuhkan para penghulu baru sebagai pemimpin kaum dan penjaga adat di nagari. Acara ini menjadi momentum bersejarah untuk "mambangkik batang tarandam," atau membangkitkan kembali peran kepemimpinan adat yang telah lama kosong, dengan mengukuhkan 58 penghulu baru dari empat suku besar.
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lasi, AKBP Dr. Jamalul Ihsan Rajo Nan Sati, yang juga akan melewakan gelar Datuak Sati, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah jawaban atas menipisnya jumlah penghulu aktif di Nagari Lasi.
"Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mambangkik barang tarandam, karena di Lasi sudah tinggal sedikit sekali penghulu yang masih hidup," ujar Jamalul Ihsan melalui wawancara via WhatsApp.
Beliau merinci bahwa total ada 58 kaum yang akan mengangkat penghulu baru, dengan sebaran: 23 gelar dari Suku Jambak, 15 gelar dari Suku Koto, 11 gelar dari Suku Guci, dan 9 gelar dari Suku Sikumbang.Kamis 11/9/2025.
Dukungan penuh juga datang dari pemerintah nagari. Wali Nagari Lasi, Adrizal Gindo Sutan, dalam wawancara terpisah via WhatsApp, menyambut baik prosesi ini sebagai wadah pemersatu masyarakat.
"Alhamdulillah, semua proses batagak penghulu yang kita laksanakan adalah sebagai upaya mambangkik batang tarandam dan menjadi wadah pemersatu untuk seluruh kaum dan masyarakat," ungkap Adrizal.
Beliau menambahkan, dengan adanya penghulu di setiap kaum, pelaksanaan prinsip Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah akan semakin kuat. "Pemerintahan nagari juga akan semakin mudah menyelesaikan segala persoalan di tengah masyarakat, sebab suku dan kaum sudah punya penghulu. Artinya, sudah ada pimpinan yang akan manjaniah nan karuah dan maurai nan kusuak (menjernihkan yang keruh dan mengurai yang kusut)," pungkasnya.
Beberapa di antaranya yang akan dilewakan dari masing-masing suku adalah: Dari Suku Jambak: Datuak. Tan Mangindo, Datuak. Sati
Datuak. Rajo Pangulu, Datuak. Sampono Basa, DT. Sipado
Dari Suku Sikumbang:
DT. Marajo, DT. Majo Indo, Datuak. Sati Marajo, Datuak. Kali, Datuak. Yang Basa
Dari Suku Guci:
Datuak. Rajo Pangulu, Datuak. Kuto Bandaro, DT. Pangulu Basa, Datuak. Batu Basa, DT. Bagindo
Dari Suku Koto:
Datuak. Angkat Dirajo, Datuak. Rajo Endah, Datuak. Rangkayo Basa
Datuak. Rangkayo Mulia, Datuak . Bilang Sakoto.
Rangkaian acara besar ini telah dimulai sejak bulan Juli 2025 dengan agenda "Mupakaik Kaum," di mana setiap kaum bermusyawarah untuk menentukan calon penghulu yang akan diangkat. Prosesi kemudian berlanjut dari bulan Agustus hingga 7 September 2025 dengan "Mangunyah Siriah nan di Anta," sebuah tradisi di mana para ninik mamak dari Urang Sapuluah mengunyah/menerima alamat siriah yang katangahkan dari oleh panggah tuo Jambak, Sikumbang, Guci, dan Koto.
Memasuki pertengahan September, rangkaian acara akan semakin padat. Pada tanggal 13 September 2025, akan dilaksanakan pengukuhan "Parik Paga Nagari" dan pembekalan bagi para calon penghulu baru. Acara ini menjadi simbol penguatan pertahanan dan kemaanan adat dan persiapan para calon pemimpin sebelum resmi menyandang gelar.
Puncak dari perhelatan ini adalah "Alek Suku" yang akan diselenggarakan secara bergantian oleh empat suku utama, sebagai berikut:
Alek Suku Jambak: 20 - 21 September 2025
Alek Suku Guci: 23 - 24 September 2025
Alek Suku Sikumbang: 26 - 27 September 2025
Alek Suku Koto: 29 - 30 September 2025
Seluruh rangkaian prosesi adat ini akan ditutup dengan "Alek Nagari" pada tanggal 4 Oktober 2025. Acara puncak ini akan menjadi perayaan bersama seluruh masyarakat Nagari Lasi, menandai resminya para penghulu baru dalam menjalankan amanah adat mereka.
Seluruh masyarakat, baik yang berada di kampung halaman maupun di perantauan, diundang untuk ikut serta menyukseskan dan memeriahkan seluruh rangkaian Alek Batagak Gala Pangulu Urang Sapuluah Nagari Lasi Tahun 2025.
penulis : Habibburrahman Malin pangulu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar