Tanggamus. Newsskri.com.
Pembangunan lanjutan gedung balai rakyat dan kantor pekon Talagening Kecamatan Kota agung barat Kabupaten Tanggamus tahun 2021 di duga syarat penyimpangan dan sebagai ajang korupsi.
Gedung balai rakyat pekon Talagening yang berukuran 20m x 14m x T. 6m yang di bangun era kepemimpinan Pj Kepala Pekon pada tahun 2019, berdiri dengan gagahnya , di mana di dalamnya terdapat kantor Pekon sebagai pusat pemerintahan dan pelayanan masyarakat yang bersebelahan dengan Balai rakyat yang juga sebagai tempat pendidikan anak-anak usia dini. Gedung yang di bangun menggunakan uang rakyat yang berasal dari Dana Desa dan bersumber dari APBN masih banyak menyisakan Pekerjaan Rumah.
Pada tahun anggaran 2021 pemerintah pekon Talagening kembali menganggarkan untuk pembangun lanjutan gedung GSG dengan alokasi anggaran Rp. 124.475.000. (Seratus Dua pulih Empat juta Empat ratus Tujuh puluh Lima ribu rupiah).
Anggaran tersebut untuk pengerjaan pelepohan, plester, dan pengamparan kasar lantai serta pemasangan kosen jendela bahan aluminium, menurut keterangan (RONI) selaku Sekretaris pekon Talagening saat pewarta mengkonfirmasi ke kantor pekon setempat pada Rabu (11/01/2023).
"pembangunan gedung GSG ini pada tahun 2019 masih jamannya PJ tapi kebentur masalah Covid 19 jadi tertunda tidak ada pembangunan di tahun 2020 dilanjut tahun 2021 cuman melaster dalam gedung sama ngelantai pasang kosen dan jendela bahan aluminium karena masih jaman mantan pj,pekon belum dipasang jendela karena angaran nya tidak mencukupi sekitar seratus juta koma sekian lebih pembangunan lanjut GSG gedung serba guna pekon Talaganing,”imbuh nya,
"masih kata Roni Selaku sekretaris pekon Talaganing untuk Tim Pelaksana Kerja (TPK) nya Murdani orang talaganing rumah nya dibelakang rumah kepala pekon selaku TPK adek kandung kepala pekon sendiri,”Tutur Roni seketaris Pekon talagening.
Ditempat terpisah kepala Pekon(Desa Talaganing saat di konfirmasi membeberkan,
“di tahun 2019 gedung itu masih bata merah bahkan belum diampar lantai nya belum bisa ditempati, kami aja masih numpang dikantor polindes didusun parakan, pindah lagi numpang di gedung posyandu numpang sekitar empat bulan. Pembangunan lanjut GSG itu ngelepoh ngampar sama pasang kaca jendela, kalau untuk angaran sudah lupa,”beber Kakon Talagening.
“kalau untuk pekerjaan diupahkan harian,bahkan angaran nya itu masih ada hutang matrial sekitar tiga puluh juta belum bisa kami bayarkan tapi klau realisasi secara admitrasi sudah tapi masalah nya kami masih mempunyai hutang yang masih belum bisa kami bayarkan sekitar berapa puluhan juta tidak bisa kami bayarkan karena dana tidak cukup karena yang dianggarkan cuman sembilan puluh koma sekian saya juga udah lupa berapa angaran "karena udah lama itu kan angaran 2021 yang kalian tanya sih bahkan sudah ada pemeriksaan oleh inspektorat ," lanjutnya kepala pekon.
Sebagaimana data yang di himpun awak media di lapangan pembangunan gedung GSG Pekon Talagening di laksanakan muali tahun anggaran 2019 dan di lanjutkan pada tahun 2020 dengan alokasi anggaran 135 juta lebih dan di lanjutkan lagi pada tahun 2021 dengan menelan anggaran Rp. 124.475.000 (Seratus dua puluh empat juta empat ratus tujuh puluh lima ribu rupiah). Dari pantau awak media gedung tersebut masih banyak meninggalkan pekerjaan rumah.
Hingga berita ini di terbit Murdani Selaku Tim Pelaksana Kerja Belum bisa dimintai keterangan.
(Hanapi)