Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta Kembali Menyelenggarakn Pesta Demokrasi

Thursday 19 July 2018 | July 19, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-07-20T04:28:39Z


Tangsel, newsskri - Setelah hampir lebih dari lima (5) tahun tidak pernah mengadakan pemilihan BEM, akhirnya tahun ini tepatnya pada tangal 25 (dua puluh lima) Juli 2018, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (FH UMJ) akan menyelenggarakan pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Pada beberapa tahun belakangan ini, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UMJ, tidak ditentukan melalui proses pemilihan, namun ditentukan melalui penunjukan secara aklamasi.


Muhammad syafi’i salah satu alumni dari Fakultas Hukum UMJ mengatakan bahwa, pada dasarnya, penentuan seorang ketua dari sebuah kelompok atau oraganisasi melalui penunjukan secara aklamasi adalah hal yang wajar dalam sistem demokrasi. Namun demikian, keadaan seperti itu yaitu penentuan seorang ketua melalui penunjukan secara aklamasi, menunjukan bahwa dalam kelompok atau organisasi tersebut terjadi masalah atau dalam kata lain ada kemunduran demokrasi atau ada kemunduran dari kualitas kelompok tersebut.


"Apalagi dalam hal ini adalah oraganisasi mahasiswa, yang mana seperti kita ketahui bersama bahwa mahasiswa adalah orang-orang atau kelompok yang memiliki inteligensi atau kecerdasan di atas rata-rata. Sehingga cukup mengherankan apabila ketika diadakan pemilihan ketua dari organisasi mahasiswa tersebut tingkat partisipasi anggota dari organisasi mahasiswa tersebut rendah dalam pencalonan sebagai ketua", kata syafi'i, kamis (19/6) di kantor Law Foem IMS, BSD Serpong


"Sebagai alumni dari FH UMJ saya sangat bergembira mendengar bahwa di FH UMJ akan diadakan pemilihan ketua BEM setelah beberapa tahun terakhir tidak pernah diadakan pemilihan karena rendahnya partisipasi atau minat dari mahasiswa FH UMJ untuk tampil sebagai ketua BEM FH UMJ. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas dari Mahasiswa FH UMJ ada peningkatan daripada sebelumnya", tambahnya.


Sementara Romli Rimali salah satu kontestan pemilihan BEM FH UMJ mengungkapkan pada kamis, (19/6) di kampus UMJ bahwa, pemilihan ketua BEM FH UMJ yang akan diselenggarakan pada tanggal 25 Juli 2018 ini memiliki makna yang sangat berarti bagi dirinya pribadi.


" pemilihan BEM FH UMJ ini menunjukan telah kembalinya demokrasi di Fakultas Hukum UMJ. Sejak awal saya telah berkomitmen bahwa tidak boleh lagi ada penunjukan ketua BEM secara aklamasi seperti sebelum-sebelumnya, harus dilaksanakan pemilihan ketua BEM. Kawan-kawan yang memiliki pandangan atau visi dan misi yang sama dengan saya mendorong saya untuk mencalonkan diri sebagai ketua BEM. Tujuan utamanya adalah untuk menghindari terjadinya penunjukan secara aklamasi ketua BEM karena tidak adanya mahasiswa FH UMJ yang berani mencalonkan diri sebagai ketua BEM. Dan apabila penunjukan langsung ketua BEM FH UMJ kembali terjadi, itu akan mempermalukan kami sebagai mahasiswa dan tentunya juga akan membuat malu manajemen FH UMJ. Kenapa? Karena hal itu menunjukan bahwa Fakultas Hukum UMJ telah gagal menciptakan atau membentuk kader-kader yang memiliki jiwa leadership yang berkualitas, pemberani dan credible.", Kata Romli


" Alhamdulillah, tahun ini banyak yang mencalonkan diri sebagai kontestan pemilihan ketua BEM, dan hal itu menunjukan bahwa mahasiswa fakultas hukum UMJ memiliki jiwa leadership yang kuat dan memiliki semangat untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Dan saya berkeyakinan, bahwa mahasiswa FH UMJ akan menajdi kader-kader bangsa yang terbaik yang memiliki integritas, kredibilitas dan kapabilitas untuk melakukan perubahan yang lebih baik bagi bangsa dan negara Indonesia", Tamba Romli. (Red)
×
Berita Terbaru Update