Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Rakernas)di mundurkan setelah hasil keputusan KPU

Thursday 23 June 2022 | June 23, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-24T00:19:49Z

Jakarta,newsskri


Baru-baru ini  Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengumumkan bahwa rapat kerja nasional (Rakernas) yang kedua akan diadakan pada 21-23 Juni 2022. Jadwal Rakernas ini dimundurkan dari rencana semula karena menunggu keputusan tahapan resmi Pemilu oleh KPU."Ibu ketua umum telah memutuskan Rakernas yang kedua tahun 2021 yang diadakan tahun 2022 akan dilakukan pada tanggal 21-23 Juni mendatang," ujar Hasto lewat keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis, 26 Mei 2022.Hasto sebelumnya menyebut, PDIP awalnya mengagendakan Rakernas digelar pada 10-13 Juni 2022 mendatang. Namun, rencana mundur menunggu kepastian tahapan resmi Pemilu. Komisi II DPR RI bersama pemerintah dan penyelenggara Pemilu menjadwalkan rapat membahas tahapan Pemilu 2024 pada 30-31 Mei.
Selagi mempersiapkan Rakernas, Megawati meminta pengurus partai mulai dari jajaran pusat hingga tingkat kabupaten/kota, selalu turun ke bawah untuk mendengar dan menangkap aspirasi masyarakat. Apalagi saat Pemilu 2024 akan semakin banyak pemilih pemula yang menggunakan hak suaranya.
Dia mengingatkan para kader agar tidak terlena dengan berbagai hasil survei yang menempatkan PDIP sebagai partai dengan elektabilitas teratas.
Meskipun hasil survei begitu, menempatkan PDI Perjuangan dengan elektoral tertinggi, tapi jangan menjadi pegangan utama, karena itu bisa melemahkan daya juang kita," ujar Megawati.

 
Menurut Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memaparkan kriteria calon presiden yang akan diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih itu pada Pemilu 2024.

Hasto menyebut PDI Perjuangan tidak akan mengusung calon presiden yang tidak memiliki ketegasan dalam mengambil kebijakan yang membela rakyat.

"Aspek ideologi sangat penting, mutlak, tidak bisa ditawar-tawar," kata Hasto dikutip dari di sela-sela Rakernas PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
Menurut dia, menjadi seorang pemimpin itu harus kokoh dalam prinsip saat mengeluarkan kebijakan.

"Pak Jokowi menyampaikan subsidi BBM kita saja itu Rp567 T (triliun), bagaimana kita menghadapi tekanan itu? Seorang pemimpin yang tidak berani mengambil sikap, tentu melihat hal itu sebagai beban," kata Hasto.

Namun, seorang pemimpin akan memperhitungkan keputusan meskipun itu pahit, dan itu pasti diambil.

"Nah, inilah yang sedang dipertimbangkan betul oleh Ibu Megawati," kata Hasto.
Hingga saat ini, Megawati masih melakukan kontemplasi untuk menentukan calon presiden pada Pilpres 2024.

Megawati, kata dia, belum bisa menentukan lantaran proses kajian terhadap calon masih terus dilakukan.

"Terkait dengan capres dan cawapres, nanti Ibu Ketum (Ketua Umum). Beliau menegaskan masih mempertimbangkan, melakukan kajian, berkontemplasi, dan pada momentum tepat akan beliau sampaikan," katanya.

Hasto pun mengaku belum tahu kapan penentuan capres akan diumumkan.

"Bisa 3 bulan lagi, bisa 5 bulan lagi, bisa beberapa hari lagi. Tetapi itu semua ada di dalam kajian Ibu Ketum dan beliau yang menerima mandat untuk menyampaikan hal itu," ujarnya.Lebih lanjut Hasto mengungkapkan bahwa sebelum pengumuman calon presiden pihaknya akan mencari momentum yang tepat.

Dia pun menyinggung kembali penunjukan Jokowi oleh Megawati yang menurutnya saat itu sarat akan makna.

"Ketika Pak Jokowi diumumkan, beliau kan pada status yang berada di salah satu tempat yang cukup penting sebagai simbol dari rakyat Marhaen, simbol kebudayaan, mewakili Betawi si Pitung, kemudian Pak Jokowi mencium Bendera Merah Putih," tuturnya.
Dilanser dari Antara

Karena, tambah Hasto, untuk menjadi pemimpin harus dipersiapkan dan ketika diumumkan pun harus dengan simbol yang menggelorakan semangat kebangkitan bagi Indonesia Raya.

"Jadi tunggu saja momentumnya. Nanti bisa juga menjelang tahapan pengumuman yang menurut KPU pada Agustus," ujarnya(Supri/lidiya)
×
Berita Terbaru Update