Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tidak Terima Di Foto, Bandar Judi Pulau Buruh Ini Aniaya Wartawan."*

Monday 30 August 2021 | August 30, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-08-31T01:46:38Z
Maluku,newsskri.com---Nasip tragis di alami Frangkois Limarmana, 25 tahun, saat liputan di salah satu wilayah pertambangan di pulau buruh Kec.Waelata provinsi Maluku. Frangkois yang beprofesi sebagai wartawan di salah satu redaksi nasional di keroyok sejumlah orang,  di mana pemukulan itu yang di awali oleh bandar judi dadu nya, yang saat itu sedang membuka perjudian di lokasi, yang berinisial YY beserta dua rekan nya, yaitu R dan E.


Bermula saat Frangkois mengambil Foto, saat terjadi perjudian di lokasi pengeroyokan, akibat aksi pemukulan tersebut Frangkois, menderita memar di bagian kepala, wajah, serta lutut kaki juga cedera dan bengkak. Dan kini
Kasus pemukulan tersebut telah dilaporkan oleh nya ke SPKT Polres Pulau Buru, Minggu pagi (29/08/2021). 


Dalam surat tanda terima laporan yang ditandatangani Bripka Kamsun Budi U dan diketahui Ka Unit SPKT Polres Pulau Buru, Bripka Abdul B Marasabessy mengatakan, kalau korban  telah melaporkan dugaan kekerasan secara bersama-sama dimuka umum.
Penganiayaan, sebagaimana dimaksud tertuang dalam rumusan Pasal 170 Ayat (1) KUHPidana dan atau Pasal 351 Ayat (1) KUHPidana,  yang terjadi pada hari Sabtu tanggal 28 Agustus 2021 sekitar pukul 22.45 Wit, di Gunung Botak, Desa Persiapan Wamsait, Kec. Waelata, Kab. Buru, Sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : LP/B/82/VIII/2021/SPKT/ POLRES PULAU BURU / POLDA MALUKU Tanggal 29 Agustus 2021.



Di hadapan petugas SPKT, korban menerangkan bahwa pengeroyokan terjadi di seputaran gunung batu areal tambang emas  Gunung Botak.
Berawal saat Frangkois Limarmana menyaksikan ada perjudian di lokasi tambang pada Sabtu tengah malam sekitar pukul  22.45 wit. Kemudian dirinya memotret bandar ber inisial Y,  yang sedang menggoyang dadu.
Spontan Frangkois menegur Y agar jangan lagi bermain judi di sana. Namun teguran itu dibalas pelaku dengan kalimat," awas beta ini lai seng takut manusia."


Sejurus kemudian, Usai mengeluarkan kalimat itu pelaku langsung memukul Frangkois, sehingga permainan judi yang sedang hangat-hangatnya itu terhenti. Selanjut nya dua rekan Y,
Kemudian datang yakni R dan E langsung membantu  ikut mengeroyok Fangkois.

Mendengar ada ribut-ribut, pekerja tambang yang kebetulan ada di lokasi berdatangan semakin banyak.
Guna menghindari kejadian yang makin brutal,  Frangkois di selamatkan oleh saudaranya bernama Adrian, dan membawa masuk ke salah satu tenda.


Tetapi para pelaku (E) terus mengejar korban sampai ke tenda juga dan terus memukuli korban, sampai bonyok, untung masih sempat menepis beberapa pukulan pelaku, sehingga keadaan Frangkois tidak begitu parah.

Namun insiden itu tidak berlangsung lama, karena penambang yang ada di dalam tenda berinisiatif melerai kejadian tersebut.
Kendati telah dilerai, situasi saat itu dilaporkan korban masih belum kondusif karena massa terus semakin bertambah banyak.
Akhirnya, Korban malam itu juga dievakuasi turun dari Gunung Botak oleh tiga saudaranya menuju Desa Wamsait. 


Kemudian korban melapor ke Mapolres Pulau Buru.
Di hadapan polisi, korban mengaku akibat pemukulan itu ia menderita sakit di kepala bagian atas, kepala bagian belakang, wajah bagian kiri dan muka bagian atas dengan terdapat luka lecet pada  alis mata, serta bagian kaki dan lutut juga mengalami cedera dan bengkak, dan sudah di lakukan visium.(red)
×
Berita Terbaru Update