Jakarta,newsskri.com----- di tuduh membunuh supir majikan, Nenah Arsinah seorang pekerja migran Indonesia asal Desa Ranjiwetan, Kecamatan Kasokandel, Majalengka, Jawa Barat terancam hukuman mati di Dubai.
Kini nasib pekerja migran tersebut menunggu bantuan hukum dari pemerintah Indonesia untuk membebaskannya. Kasus tersebut terjadi setelah Nenah pulang kampung dan kembali bekerja di Dubai pada tahun 2014 silam.
"Keadilan dan kebebasan harus di dapatkan untuk Nenah Arsinah TKI yang terancam hukuman mati di Dubai, Oleh sebab itu Pemerintah harus segera bantu membebaskan nya. Keadilan tidak boleh redup," Ungkap Charlie Wijaya, Kamis (3 Juni 2021).
Saat Nenah disodorkan surat pernyataan bertuliskan huruf Arab yang Nenah sendiri tidak mengetahui isi surat pernyataan tersebut. Majikannya menjelaskan jika surat keterangan adalah tentang niat majikannya yang akan menikahkan Nenah dengan sesama pekerja migran tetangganya.
Sebagian sumber medcom.id
Akan tetapi setelah Nenah menandatangi Surat pernyataan tersebut, dirinya justru ditangkap polisi setempat dengan tangan dan kaki diborgol. Tragisnya, sang majikan justru menuduh Nenah telah membunuh sopir majikannya yang berkewarganegaraan India.
Nena Arsinah diketahui telah bekerja dengan asisten rumah tangga di Dubai sejak 2011 lalu melalui perusahaan penempatan tenaga kerja luar negeri di Dubai. Pihak keluarga menyebut sejak ditahan, Nenah selalu mengeluhkan sering mengalami penyiksaan di dalam penjara. Kini keluarga berharap agar pemerintah bisa membantu membebaskan Nenah dari tuduhan kasus pembunuhan itu.(red)
