JAKARTA ,newsskri.com
.
Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) dan pendiri Gerakan Aspirasi Masyarakat Pedagang (GASMAP) Abdul Rosyid Arsyad, mengajak pemuda milenial untuk memulai usaha dengan cara berniaga menjadi tim pemasaran penjualan dan jaringan wirausaha produk apapun di Rumah Ekonomi Rakyat (Rekor), yang belum lama ini dibentuk olehnya dan berkomitmen mewadahi para pemuda dengan aplikasi digital untuk melakukan kegiatan usaha dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan.
"Pemuda milenial saat ini harus mulai tergerak jiwanya dan berani untuk memulai berusaha apapun baik secara offline dan online, yang kami sediakan produknya dan dapat membantu memasarkan produk apapun yang dijual para pemuda dan UMKM se Indonesia, demi keberlangsungan ekonomi kerakyatan, menyerap banyak tenaga kerja dan menambah jumlah pengusaha se Indonesia, insha Allah awal tahun 2023 kami akan keliling melaksanakan pelatihan secara gratis, sosialisasi produk Indonesia, publikasi destinasi wisata se Indonesia, termasuk pemberian pemahaman wawasan kebangsaan cinta tanah air di 34 provinsi se Indonesia". kata Rosyid saat menjadi pembicara di Kongres Pemuda Nasional di Ciputat Tangerang Selatan, Kamis (27/10).
Rosyid menjelaskan saat ini Komite Pedagang Pasar (KPP) tengah mengembangkan Rumah Ekonomi Rakyat (Rekor) dengan cara offline dan online, dimana nantinya akan memasarkan dan menjual produk apapun termasuk pangan bahan pokok, obat-obatan dan alat kesehatan dari ID Food BUMN Holding Pangan dan produk lainnya, yang berasal dari produsen dan distributor BUMN dan Swasta, maupun UMKM memasarkan penjualan produknya melalui Rekor, dengan cara offline dan online aplikasi digital.
"Untuk permulaan Kita ingin Rumah Ekonomi Rakyat Rekor, menyebar diseluruh wilayah se Jabodetabek. Sebelum nantinya menyebar di seluruh provinsi se Indonesia dengan menggunakan cara offline dan online digital aplikasi, mulai dari produksi sampai distribusi dari hulu sampai hilir, bagi yang berminat silahkan dapat menghubungi contact WA center 082128000091" tegasnya.
Dia menuturkan selama ini dirinya menginginkan memotong jalur distribusi yang selama ini berjalan. Mengingat selama ini proses distribusi menjadi salah satu alasan menjual hasil produksi dan distribusi, dengan harga fluktuatif perubahan harga sewaktu-waktu dengan cepat yang tidak terpantau secara jelas dan detail.
"Kami di Rumah Ekonomi Rakyat Rekor sudah memiliki cara bagaimana memotong jalur distribusi dari hulu sampai hilir, sehingga baik produsen, distributor, agen dan toko/warung-warung, maupun konsumen tidak terlalu dirugikan, mudahnya akses yang tidak terlalu panjang dan adanya keterbukaan informasi harga secara luas, setiap waktu ada update harga dan stok, publik bisa tahu semuanya bisa cek di aplikasi digital milik kami, yang saat ini sedang proses pembuatan aplikasi distribusi dari hulu sampai hilir, kami mohon do'a dan dukungan dari siapapun".(supryd)