Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Aliansi Alumni UMJ, Menuntut Rektor Untuk Turun Dari Jabatannya

Sunday 11 November 2018 | November 11, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-11-11T08:37:46Z
Aksi Aliansi Alumni Mahasiswa UMJ, Menuntut untuk Rektor Agar diturunkan dari jabatannya, Pada Sabtu (10/11) di depan Rektorat.

Jakarta, newsskri.com
- Mahasiswa yang bergabung dalam aliansi mahasiswa dan alumin universitas muhammaiyah Jakarta (AMAN UMJ) melakukan aksi, Pada sabtu (10/11) sekira pukul 12:30 WIB, di depan rektorat.

Menurut Aryo tyasmoro, perwakilan alumni univeraitas muhammadiyah jakarta mengatakan bahwa ia dan rekanannya menuntut rektor untuk turun dari jabatannya karena atas penelusuran investigasi yang dilakukan terhadap proses pembangunan tersebut telah dijumpai terjadinya penyimpangan dan penyelewengan; bahkan dengan nyata diduga telah terjadi mark up yang sangat luar biasa di luar nalar kita semua.

"Dari bukti-bukti yang diperoleh, kuat menyatakan bahwa semua proyek pembangunan yang berjalan, tidak rasional dikarenakan besarnya jumlah nominal pembangunan. Maka bahasa yang pantas atas dugaan penyimpangan dan penyelewengan besar-besaran ini adalah, telah terjadi perampokan dalam skala besar yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur atas semua pembangunan yang terjadi di UMJ", ungkap Aryo tyasmoro.

Poin-poin penyelewengan yang ditelusuri di antaranya:

1. Pembangunan gapura  dan secure parking selamat datang.
2. Fakta dan sumber yang ada oleh PT Delapan Mata Angin, Direktur Novery  diperoleh data yang mengatakan pembangunan tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 1.157.000.000 ( satu milyar seratus lima puluh tujuh juta rupiah).
3. Menurut pakar dan ahli kisaran pembangunan hanya memnghabiskan dana sekitar Rp. 300.000.000 ( tiga ratus juta rupiah), dalam hal ini ditemukan adanya ketimpangan nominal yang sangat jauh.

"Sama-sama pula kita rasakan dengan pembangunan yang menghabiskan dana begitu besarnya namun tidak ditunjang dengan fasilitas yang baik karena sering ditemukan kerusakan pada Secure parking yang membuat kenyamanan terganggu.
Pembangunan food court  UMJ
Telah diperoleh data dari pemborong CV Adhi Putra Perkasa Direktur Galihbianto Adhi P.ST dengan kisaran dana Rp. 5.153.922.000.000 (lima milyar seratus lima puluh tiga  sembilan ratus dua puluh dua ribu rupiah) tetapi menurut ahli dibidang tersebut kisaran dana yang dihabiskan dalam pembangunan ini adalah Rp. 3.000.000.000 (tiga milyar)", tambahnya

Pertamina mengajukan peminjaman ruangan untuk Pelatihan Volunteer ASEAN GAMES dengan sewa sebesar Rp. 493.500.000 (empat ratus sembilan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah); namun biaya sewa tersebut tidak disetorkan ke rekening UMJ melainkan disetorkan kepada rekening pribadi a/n: Saprudin Dalih, SE., MM. Dan setelah penyelewengan tersebut terendus dan beberapa unsur kampus mempertanyakan, barulah dana tersebut dikembalikan via transfer ke rekening UMJ namun hanya dengan jumlah Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah).

Pertanyaannya:
Kemana Sisa uang sebesar Rp. 293.500.000?
Atas perintah dan kuasa dari mana sehingga Pak Saprudin Dalih yang selaku Ka.Biro Umum UMJ sampai berani menerima uang tersebut ke rekening pribadinya?

Dalam perjanjian pembelian tanah dan pembangunan unit rumah yang diperuntukkan bagi karyawan antara UMJ dengan CV. Adhi Putra Perkasa.
Aneh dan janggalnya adalah pihak Pengembang (CV. Adhi Putra Perkasa) justru meminjam uang kepada UMJ untuk dana proyek yang ditanganinya. Dengan logika dan alasan apapun hal ini sangat tidak bisa diterima oleh akal.
Aneh bin ajaib.

Sementara menurut Khusen, korlap, menyatakan bahwa aksi ini tidak ada unsur politik dalam pemilihan rektor, tidak peduli siapa rektor yang terpilih bukan urusannya

"kami fokus terkait perampokan berjamaah dan aksi ini bukan yang terakhir tapi akan ada aksi yang lebih besar jika tuntutan yang telah di ajukan kepada BPH badan pengurus harian UMJ tidak meng indahkan tuntutan tersebut . Dan masih banyak lagi kasus penyelewengan kekuasaan dan keuangan yang dilakukan dengan pongah dan angkuh di tengah-tengah civitas akademik UMJ. Dan anehnya lagi adalah banyak civitas akademik UMJ yang tahu dan mengendus adanya penyelewengan dan kecurangan tersebut baik dari tingkat pimpinan, dosen, karyawan, hingga mahasiswa yang menjadi pilar terakhir penegakkan kebenaran dan keadilan namun lebih memilih untuk diam. Salah satu dosen fakultas hukum Dr Muchtar Lutfi SH, MH. Menyarankan rektor dan tikus tikus yang terlibat didalamnya untuk turun dari jabatannya dan mengembalikan uang yang telah dirampok sehingga tidak merugikan mahasiswa dan SPP mahasiswa di sesuaikan dengan prasarana dan fasilatas sesuai dengan yang dibayar oleh mahasiswa. Entah tekanan, kekuatan serta ketakutan macam apa yang membuat banyak di antara civitas akademik UMJ lebih memilih untuk diam", kata husen.

Lebih lanjut menurut Aryo tyasmoro, perwakilan Aliansi Alumni UMJ bersatu bahwa berdasarkan fakta dan bukti yang telah diperoleh Aliansi Alumni UMJ bersatu, mengatakan sangat di sayangkan karena pimpinan lembaga universitas muhammadiyah (BEM UNIVERSITAS) tidak ikut dalam aksi tadi padahal sempat di ajak diskusi terkait kasus ini oleh salah satu stafnya namun beliau malah tutup telinga dan mata dalam aksi tadi dan diduga kuat ada persekongkolan didalamnya. (Red)
×
Berita Terbaru Update